Dari Pengusaha Jadi Waria Akibat Minum Obat Anti Kebotakan

Diposting oleh Unknown on Rabu, 14 November 2012


Gandok-Cyber4rT | Seorang mantan teknisi software pada awalnya ingin mengobati kerontokan rambutnya menggunakan Propecia, obat kebotakan yang diproduksi oleh Merck Sharp & Dohme. Namun ia menyesali keputusannya itu karena obat ini telah mengubahnya menjadi seorang wanita.

Pria malang tersebut bernama William McKee (38 tahun). Ia mulai menggunakan Propecia versi generik dari India sejak Oktober 2008. Obat yang berisi bahan aktif finasteride itu dikonsumsi selama lebih dari 9 bulan. Finasteride bekerja dengan cara mencegah pengubahan testosteron menjadi dihidrotestosteron, hormon yang terlibat dalam kerontokan rambut.

Namun ternyata obat tersebut tak begitu manjur mengatasi kebotakannya. Alih-alih rambut tumbuh subur, tapi bagian lain dari tubuhnya yang justru tumbuh subur. McKee mengatakan bahwa tubuhnya mengalami perubahan fisik, dimulai dengan munculnya payudara, kemudian dilanjutkan dengan perubahan bahu dan pinggul.

Dalam blognya, McKee menulis dadanya yang dulu sekeras batu kemudian melunak dan mulai berubah menjadi payudara. Bahunya turun menjadi lebih feminin dan pinggulnya mengendur kemudian melebar layaknya pinggul wanita. William McKee kemudian berubah menjadi transgender dan mengganti namanya menjadi Mandi McKee. Ia juga mendapati dirinya kini lebih tertarik kepada pria dibanding wanita

"Sekarang saya seorang transgender, pengangguran, bangkrut, terbebani sewa rumah dan terancam menjadi gelandangan lagi. Saya kurang atau bahkan tidak mendapat bantuan medis dari dokter karena saya kehilangan asuransi kesehatan akibat ditolak oleh Medicaid. Kebanyakan dokter juga masih belum tahu apa-apa tentang sindrom pasca-finasteride," kata McKee panjang lebar seperti dilansir Medical Daily, Selasa (24/7/2012).

Selain itu, McKee menambahkan bahwa penelitian yang muncul baru-baru ini menunjukkan bahwa pria yang terkena 'sindrom pasca-finasteride' tak hanya memiliki kemungkinan mengalami disfungsi seksual permanen, tetapi juga gangguan kognitif permanen.

McKee saat ini tengah mengalami depresi dan terpisah dari istri yang sudah dinikahinya selama 10 tahun serta meninggalkan anaknya yang masih berusia 5 tahun sejak tahun 2010. Padahal ia sebelumnya adalah seorang pengusaha sukses di Silicon Valley. Bisnis terakhirnya, Tampa Bay Interactive, bangkrut di tahun yang sama.

Sang pembuat obat, Merck, menyangkal bahwa musibah yang dialami McKee adalah akibat dari produknya. Yang menyedihkan, McKee tidak dapat melakukan tuntutan hukum terhadap produsen obat karena musibahnya disebabkan oleh penggunaan obat generik. Rasa frustrasinya ini ditumpahkan dalam blognya, di mana ia menceritakan berencana menuntut Merck sebesar $ 1 miliar atau sekitar Rp 9,4 triliun.

Sebuah penelitian yang diterbitkan awal bulan ini dalam Journal of Sexual Medicine menemukan bahwa beberapa pria yang meminum Propecia mengalami efek samping disfungsi seksual yang dapat berlangsung hingga bertahun-tahun setelah berhenti mengonsumsi obat. Bahkan ada sebuah situs web yang menyediakan tempat bagi para pengguna Propecia untuk melampiaskan kekesalannya.

Para pria dari 27 negara bagian di Amerika Serikat telah mengajukan tuntutan terhadap Merck dengan alasan bahwa Propecia mempengaruhi seksualitasnya. Namun, pengadilan tidak mengizinkan tuntutan hukum bagi pengguna Propecia versi generik sehingga McKee tidak dapat mengambil tindakan hukum.

Related Post:

Widget by [ Budih139 ]

{ 0 komentar... read them below or add one }

Komentar anda sangat berarti bagi kemajuan blog ini.